LAMPUNG
Senin, 26 Juli 2010
Sejarah Singkat Kabupaten Tulang Bawang
a. Masa Pra Kemerdekaan RI
Dalam sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, Tulang Bawang digambarkan merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, disamping kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara. Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang pejiarah Agama Budha yang
bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya,
To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera).
Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala.
Seiring dengan makin berkembangnya kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya sulit sekali mendapatkan catatan sejarah mengenai perkembangan kerajaan ini.
Ketika Islam mulai masuk ke bumi Nusantara sekitar abad ke-15, Menggala dan alur sungai Tulang Bawang yang kembali marak dengan aneka komoditi, mulai kembali di kenal Eropa. Menggala dengan komoditi andalannya Lada Hitam, menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan komoditi sejenis yang didapat VOC dari Bandar Banten. Perdagangan yang terus berkembang, menyebabkan denyut nadi Sungai Tulang Bawang semakin kencang, dan pada masa itu kota Menggala dijadikan dermaga "BOOM", t empat bersandarnya kapal-kapal
dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Singapura.
Perkembangan politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, membawa dampak dengan ditetapkanya Lampung berada dibawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal Herman Wiliam Deandles mulai tanggal 22 November 1808. Hal ini berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah satu upaya Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat.
Pemerintahan adat mulai ditata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintahan Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang sendiri dibagi dalam 3 kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan Buay Umpu (tahun 1914, menyusul dibentuk Buay Aji).
Sistem Pemerintahan Marga tidak berjalan lama, dan pada tahun 1864 sesuai dengan Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12 tanggal 31 Mei 1864, dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termasukdi Kabupaten Tulang Bawang.
Pada zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi di daerah yang dijuluki "Sai Bumi Nengah Nyappur” ini. Dan akhirnya sesudah Proklamasi kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah Keresidenan dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan, Tulang Bawang dijadikan wilayah Kewedanaan.
View Larger Map
b. Masa Kemerdekaan RI
Sejalan dengan perkembangan Negara RI, maka setelah Lampung memisahkan diri dari Propinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Propinsi Lampung, maka status Menggala juga ditetapkan sebagai kecamatan di bawah naungan Kabupaten Lampung Utara.
Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu saja terjadi. Diawali dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan mengembangkan Propinsi Lampung menjadi 10 Kabupaten/Kota, maka pada tahun 1981, Pemerintah Propinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati, yang salah satunya adalah Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Propinsi Lampung.
Dalam kurun waktu dari tahun 1981 sampai dengan 1997, telah terjadi pergantian Pejabat Pembantu Bupati selama beberapa masa bhakti, yang dijabat oleh:
1. Drs. Hi. M. Yusup Nur (masa bhakti 1981 s.d: 1985).
2. Kardinal, BA (masa bhakti 1985 s.d. 1989)
3. Drs. Hi. Somali Saleh (masa bhakti 1989 s.d. 1993)
4. Drs. Rukhyat Kusumayudha (masa bhakti 1993 s.d. 1994)
5. Drs. Tamanuri (masa bhakti 1994 s.d. 1996)
6. Hi. Santori Hasan, SH. (masa bhakti 1996 s.d. 1997)
Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan kabupaten, ditunjuklah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 9 Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Kabupaten Tingkat II Persiapan Tulang Bawang .
Melalui serangkaian proses yang cukup melelahkan, akhirnya Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan diresmikan keberadaannya oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang pembentukan daerah tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus. Dimana untuk selanjutnya pada tanggal 24 Nopember 1997 terpilihlah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang pertama, untuk periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 1997.
Pada periode selanjutnya, melalui proses pemilihan Bupati Tulang Bawang pada tanggal 12 Nopermber 2002 terpilihlah Dr. Abdurachman Sarbini, dan AA. Syofandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang untuk periode 2002-2007, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2002. Kemudian melalui proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung oleh masyarakat yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007, Dr. Abdurachman Sarbini kembali terpilih sebagai Bupati Tulang Bawang periode 2007-2012, berpasangan dengan Drs. Agus Mardihartono, MM, sebegai Wakil Bupati, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2007.
Sementara itu sejak berdirinya Kabupaten Tulang Bawang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang juga mengalami proses pergantian pucuk pimpinan. Pada periode 1997-1999, Ketua DPRD dijabat Abadi SP, pada periode 1999-2004 Ketua DPRD dijabat Samsul Hadi, dan periode 2004-2009 Ketua DPRD dijabat Lamijiono, S.Pd, MM, yang kemudian sebelum masa bhaktinya berakhir digantikan oleh Herman Artha.
Pada tanggal 18 Agustus 2009, anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang periode 2004-2009 secara resmi mengakhiri masa jabatannya, yang kemudian melalui mekanisme yang berlaku digantikan oleh Anggota DPRD periode berikutnya yaitu 2009-2014, yang merupakan hasil Pemilu Legislatif 9 April 2009. Sedangkan Ketua DPRD masa bhakti 2009-2014 adalah Winarti,SE yang dilantik pada tanggal
19 Oktober 2009.
c. Tulang Bawang Kini dan Masa Datang
Kabupaten Tulang Bawang yang pada awal berdirinya memiliki luas wilayah 7.770,84 km² atau 22% dari wilayah Lampung, merupakan kabupaten terbesar di Propinsi Lampung.
Menyadari luas wilayah dan besarnya tantangan pembangunan Kabupaten Tulang Bawang, maka dengan didukung aspirasi masyarakat, pada tahun 2007, Bupati Tulang Bawang Dr. Abdurachman Sarbini mengambil sebuah terobosan besar dengan memekarkan wilayah Kabupaten Tulang Bawang menjadi 3 kabupaten, yaitu kabupaten induk Kabupaten Tulang Bawang, dan dua kabupaten baru, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji.
Dalam proses realisasi dua daerah otonomi baru itu pula, catatan menariknya adalah, sangat langka dan jarang sekali terjadi secara nasional, adanya upaya keras dan inisiatif dari kabupaten induk seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Tulang Bawang.
Beberapa pertimbangan dilakukannya pemekaran dua daerah otonomi baru, diantaranya untuk menciptakan percepatan pembangunan daerah, mengefektifkan pelayanan publik, memperpendek rentang kendali pemerintahan, sekaligus dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat, baik di dua kabupaten baru hasil pemekaran, maupun di kabupaten induk.
Sedangkan dalam prosesnya, pemekaran Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji akhirnya dapat diwujudkan, yaitu dengan disyahkannya UU Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji dan UU Nomor 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat, tanggal 26 November 2008, yang kemudian diresmikan pendefinitifannya tanggal 3 april 2009, yang ditandai dengan dilantiknya kedua Penjabat (Pj) Bupati di dua daerah otonomi baru tersebut oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.
Setelah wilayahnya dimekarkan, kini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah 4385.84 km² dengan 15 kecamatan, 4 kelurahan dan 148 kampung. Namun meskipun luas wilayahnya berkurang pasca dimekarkannya dua daerah otonomi baru, Kabupaten Tulang Bawang masih tetap memiliki beragam potensi yang menjanjikan guna meningkatkan kemajuannya.
Dan khusus nya di unit2 tulang bawang adalah daerah yg sangat berkembang serta sangat menjajikan buat para ivestor untuk berbisnis,karena letaknya yg sangat strategis .
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
PantonaNews
Kliping Internet 0345 - Provinsi Lampung
Link Pemkab - Pemkot
Link Lampung
- Bandar Lampung - Tribun Lampung
- Bandar Lampung - Twitter
- Bandar Lampung - UBL
- Bandar Lampung - Unila
- Bandar Lampung - Univ Malahayati
- Bandar Lampung - Universitas Tulang Bawang
- Lampung - BPS
- Lampung - Lampung Post
- Lampung - Visit Lampung
- Lampung - Wisata Lampung
- Lampung Barat - Berita
- Lampung Barat, Berita - Gresnews
- Lampung Barat, Blogger - Wordpress
- Lampung barat, Liwa - Tribun Lampung
- Lampung Barat, Mekhanai Liwa - arthaliwa.wordpress
- Lampung Barat, Pusat Penangkaran Penyu - Kompasiana
- Lampung Ekspres News
- Lampung Selatan - Radar Lamsel
- Lampung Selatan, Anak Krakatau Volcano - Stormchaser.ca
- Lampung Selatan, Berita - Gresnews
- Lampung Selatan, Kalianda - Tribun Lampung
- Lampung Selatan, Wisata Pantai - Kaskus
- Lampung Tengah - Peta dan Data
- Lampung Tengah - Radar Lamteng
- Lampung Tengah, Kabupaten - Facebook
- Lampung Tengah, Kajian Pemekaran - Dostoc
- Lampung Tengah, Peta Tutupan lahan - Dostoc
- Lampung Tengah, Profil Daerah - Ppk.lipi
- Lampung Tengah, Selayang Pandang - Wakapela
- Lampung Timur, Berita - Gresnews
- Lampung Timur, Kaskuser - Kaskus
- Lampung Timur, Peta Kecamatan - Petanusantara.blogspot
- Lampung Timur, Sekilas dan Wisata - Wakapela
- Lampung Timur, Sukadana - Tribun Lampung
- Lampung Utara - Kaskus
- Lampung Utara - Radar Kotabumi
- Lampung Utara, Daftar Kecamatan - Wilayahindonesia
- Lampung Utara, Kotabumi - Tribun Lampung
- Lampung Utara, Peta Kecamatan - Petanusantara.blogspot
- Lampung Utara, Sekilas dan Wisata - Wakapela
- Lampung, Dewan Kerajinan Nasional Daerah - Indonesian-craft
- Lampung, Plesiran Lampung - Kafegama76
- Lampung, Provinsi - BPS
- Mesuji - Tribun Lampung
- Mesuji - Wiralaga.blogspot
- Mesuji, Gambaran Umum KTM - Depnakertrans
- Mesuji, Profil Kota Terpadu Mandiri - Depnakertrans.go.id
- Metro - Tribun Lampung
- Metro, Kota - Facebook
- Metro, Perempatan Pusat Kota, Foto - Panoramio
- Metro, Profil Kota - Ciptakarya.pu
- Pringsewu - Forum.detik
- Pringsewu - STMIK
- Pringsewu - Tribun Lampung
- Pringsewu Community
- Pringsewu News
- Pringsewu, Community - Twitter
- Tanggamus - Forum.detik
- Tanggamus - Friendster
- Tanggamus - Tribun Lampung
- Tanggamus, Inventarisasi dan Eksplorasi Mineral Non Logam - esdm.go.id
- Tanggamus, Kota Agung - Tribun Lampung
- Tulang Bawang - Facebook
- Tulang Bawang Barat - Twitter
- Tulang Bawang Barat, Pemkab - Facebook
- Tulang Bawang Barat, UU Pembentukan Kabupaten - Depkominfo
- Tulang Bawang, Menggala - Tribun Lampung
- Way Kanan - Facebook
- Way Kanan - Kompas - Wakapela
- Way Kanan - Komunitas
- Way Kanan - Tribun Lampung
- Way Kanan - Way Kanan Online
- Way Kanan, Community - Friendster
- Way Kanan, Peta kecamatan - Petanusantara.blogspot
Arsip Blog
- ▼ 2010 (38)
- ▼ Juli (38)
- Provinsi Lampung
- Kota Bandar Lampung
- Menggagas Landmark Way Kanan
- Potensi Way Kanan
- Sejarah Singkat Kabupaten Tulang Bawang
- Kabupaten Tanggamus menjadi Eksportir Manggis
- 80% Hutan Tanggamus Jadi Areal Perkebunan
- PGE Sukses Uji Coba Sumur Tanggamus
- Petani Pesawaran Melek Internet
- Hutan di Pesawaran Lampung Rusak Parah
- Kerusakan Mangrove di Pesawaran 75 Persen
- Pemkab Pesawaran Mau Bikin Tujuh Desa Mandiri Pang...
- Akselerasi Mesuji Tercepat
- Kuliner Khas Mesuji
- Transmigrasi untuk Ketahanan Pangan (KTM Mesuji)
- 1.830 Km Jalan di Lampung Utara Rusak
- Way Rarem Taman Wisata Ikan Air Tawar (Lampung Uta...
- Kawasan Wisata Lampung Timur
- Kampung Kelinci di Lampung Timur
- Hutan Mangrove di Lampung Timur Jadi Tambak
- Lampung Timur Kembangkan Jamur dan Lebah
- Lampung Timur Targetkan Penghasil Singkong Terbesa...
- Lampung Timur Kembangkan Bonsai
- Pantai Wisata Embe Lampung Selatan
- Lampung Selatan Bakal Jadi Sentra Kelengkeng
- PDRB Lampung Selatan Meningkat 5,13 Persen
- Benarkah Lampung Selatan Tidak Lagi Miskin?
- Lampung Selatan Kembangkan Wisata Gunung Anak Krak...
- Lampung Barat Miliki Islamic Center Seluas 13,5 He...
- Gula Aren Lampung Barat Jadi Primadona
- Panas Bumi Suoh di Lampung Barat Mulai Dilelang
- Lampung Barat Miliki Potensi Minyak Bumi
- Metro sebagai kota Pendidikan, Mungkinkah?
- Profil Kota Metro
- Lampung
- Masyarakat Adat Lampung
- Pemda Lamteng Gagas Perda Bahasa Lampung
- Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Lampung
- ▼ Juli (38)
Info Bandar Lampung
- Profil Kota Bandar Lampung - Wilayah Kota Bandar Lampung secara geografis terletak antara 105o12 -105o18 BT dan antara 5o24 -5o32 LS, daerah ini berbatasan dengan Kampung Lampung Sela...
2 tahun yang lalu
0 komentar:
Poskan Komentar